Advertise

Free Download PTK

Silahkan Download PTK TK, SD, SMP, SMA, SMK dan Skripsi PTK untuk Mata Pelajaran PAI, PKn, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Bahasa Jawa, Bahasa Sunda, Matematika, IPA, Fisika, Biologi, Kimia, IPS, Ekonomi, Sejarah, Geografi, Sosiologi, Antropologi.

Free Download PTK

Silahkan Download PTK TK, SD, SMP, SMA, SMK dan Skripsi PTK untuk Mata Pelajaran PAI, PKn, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Bahasa Jawa, Bahasa Sunda, Matematika, IPA, Fisika, Biologi, Kimia, IPS, Ekonomi, Sejarah, Geografi, Sosiologi, Antropologi..

Free Download PTK

Silahkan Download PTK TK, SD, SMP, SMA, SMK dan Skripsi PTK untuk Mata Pelajaran PAI, PKn, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Bahasa Jawa, Bahasa Sunda, Matematika, IPA, Fisika, Biologi, Kimia, IPS, Ekonomi, Sejarah, Geografi, Sosiologi, Antropologi.

Free Download PTK

Silahkan Download PTK TK, SD, SMP, SMA, SMK dan Skripsi PTK untuk Mata Pelajaran PAI, PKn, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Bahasa Jawa, Bahasa Sunda, Matematika, IPA, Fisika, Biologi, Kimia, IPS, Ekonomi, Sejarah, Geografi, Sosiologi, Antropologi.

Free Download PTK

Silahkan Download PTK TK, SD, SMP, SMA, SMK dan Skripsi PTK untuk Mata Pelajaran PAI, PKn, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Bahasa Jawa, Bahasa Sunda, Matematika, IPA, Fisika, Biologi, Kimia, IPS, Ekonomi, Sejarah, Geografi, Sosiologi, Antropologi..

Selasa, 31 Agustus 2010

Quantum Teaching

Quantum Teaching adalah ilmu pengetahuan dan metodologi yang digunakan dalam rancangan penyajian dan fasilitas SuperCamp. Diciptakan berdasarkan teori-teori pendidikan seperti Accelereted Learning (Lozanov), Multiple Intelligences (Gardner), Neuro-Linguistic Programming (Grinder dan Bandler), Experiental Learning (Hahn), Socratic Inquiry, Cooperative Learning (Johnson dan Johnson), dan Element of effective

Proses belajar/mengajar adalah fenomena yang kompleks. Segala sesuatunya berarti setiap kata, pikiran, tindakan atau asosiasi dan sampai sejauh mana untuk menggubah lingkungan, presentasi dan rancangan pembelajaran, sejauh itu pula proses pembelajaran berlangsung (Lazanov, dalam De Porter 2000). Quantum memiliki arti interaksi yang mengubah energi menjadi cahaya. Quantum Teaching dengan demikian, adalah penggubahan bermacam-macam interaksi yang ada di dalam dan di sekitar moment belajar. Interaksi-interaksi ini mencakup unsur-unsur untuk belajar efektif yang mempengaruhi kesuksesan siswa. Interaksi ini mengubah kemampuan dan bakat alamiah siswa menjadi cahaya yang akan bermanfaat bagi mereka sendiri dan bagi orang lain (De Porter, 2000:25).

Asas Utama Quantum Teaching yaitu “Bawalah dunia mereka ke dunia kita dan antarkan dunia kita ke dunia mereka” (DePorter 2000: 25). Bersandar pada konsep ini.. Segala proses pembelajaran dibangun diatas prinsip bawalah dunia mereka ke dunia kita, yaitu dengan mengkaitkan apa yang akan anda (guru) ajarkan dengan sebuah peristiwa, pikiran, atau, perasaan yang diperoleh dalam kehidupan rumah, sosial, atletik, musik, seni, rekreasi, atau akademis mereka. Setelah kaitan terbentuk anda dapat membawa mereka ke dalam dunia kita dan memberi mereka pemahaman mengenai materi yang akan anda ajarkan tentang dunia.

Prinsip-prinsip Quantum Teaching meliputi:

1. Segalanya berbicara; segalanya dari lingkungan kelas hingga bahasa tubuh Anda, dari kertas yang Anda bagikan hingga rancangan pelajaran Anda semuanya mengirim pesan tentang belajar.

2. Segalanya bertujuan; semua yang terjadi dalam penggubahan Anda mempunyai tujuan.

3. Pengalaman sebelum pemberian nama; pembelajaran dimulai siswa mengalami informasi sebelum memperoleh nama untuk apa mereka pelajari.

4. Akui setiap usaha; belajar mengandung resiko, berarti melangkah keluar dari zona kenyamanan, pengakuan atas kecakapan dan kepercayaan diri perlu diberikan pada siswa yang belajar.

5. Jika layak dipelajari, maka layak pula dirayakan; perayaan memberikan umpan balik mengenai kemajuan dan meningkatkan asosiasi emosi positif dengan belajar.

Quantum Teaching merupakan penggubahan belajar yang meriah dengan segala nuansanya yang berfokus pada hubungan dinamis dalam lingkungan kelas intereksi yang mendirikan landasan dan kerangka untuk belajar. Model pembelajaran yang dilaksanakan dalam Quantum Teaching, yang dikenal dengan istilah Kerangka Perancangan Pengajaran, dilaksanakan dengan urutan yang disingkat dalam akronim “TANDUR”

Di bawah ini adalah tinjauan sekilas mengenai TANDUR dan maknanya:

Ø Tumbuhan, Tumbuhkan minat dengan memuaskan, ”Apakah Manfaat BagiKu dan manfaatkan kehidupan belajar

Ø Alami, Ciptakan atau datangkan pengalaman umum yang dapat dimengerti semua siswa

Ø Namai, Sediakan kata kunci, konsep, model rumus strategi

Ø Demontrasikan, Sediakan kesempatan bagi siswa untuk ”menunjukkan bahwa mereka tahu”

Ø Ulangi, Tunjukkan cara-cara mengulang materi dan menegaskan: ”Aku tahu bahwa aku memang tahu”

Ø Rayakan, Pengakuan untuk penyelasaian, partisipasi dan pemerolehan ketrampilan dan ilmu pengetahuan.

Dalam kegiatan pembelajaran pemilihan model pembelajaran yang tepat sangat penting dari seluruh rangkaian kegiatan pembelajaran. Dari model-model pembelajaran yang ada model pembelajaran Quantum Teaching memiliki beberapa kelebihan. DePorter & Hernacki (2001:88) menyampaikan bahwa apapun mata pelajaran, tingkat kelas, atau pendengar, kerangka (model pembelajaran) ini menjamin siswa menjadi tertarik dan berminat pada setiap pelajaran.

Untuk mengatasi masalah yang diteliti berdasarkan kajian teoritik, peneliti mencoba untuk memberikan tindakan yang sesuai dengan masalah tersebut. Adapun tindakan yang peneliti lakukan untuk meningkatkan pemahaman konsep IPA yaitu melaksanakan KBM dengan model pembelajaran Quantum Teaching. Dengan Pembelajaran Quantum Teaching yang dikembangkan menggunakan metode yang bervariasi, mengutamakan belajar dengan mengalami sendiri dan belajar dengan mengerjakan, menggunakan media yang bervariasi untuk mengakomadasi perbedaan gaya belajar yang dimiliki siswa, pembuatan peta konsep diakhir siklus agar pemahama konsep siswa bermakna, dan pemberian penghargaan berupa tanda bintang.
Muklas. 2008. Upaya Meningkatkan Pemahaman Konsep IPA Siswa Kelas 8.5 SMP Negeri 3 Malang melalui Penerapan Model Quantum Teaching

Genius Learning Strategy


Upaya melakukan proses belajar mengajar fisika dengan baik perlu dikembangkan mengenai hal-hal yang menyangkut siswa, guru, sarana, strategi pembelajaran serta lingkungan yang kondusif. Penyelenggaraan proses belajar fisika di kelas harus dikemas sedemikian rupa sehingga benar-benar menyenangkan, bermakna dan terhindar dari miskonsepsi dan miskomunikasi. Salah satu pendekatan yang sesuai dengan tuntutan di atas adalah pembelajaran dengan pendekatan Genius Learning Strategy (GLS). Seperti telah diungkapkan sebelumnya Genius Learning Strategy adalah suatu rangkaian pendekatan praktis dalam upaya meningkatkan hasil proses pembelajaran (Gunawan, 2003 :2).

Penerapan Genius Learning Strategy, berangkat dari keyakinan dan pengharapan bahwa setiap anak didik yang dimotivasi dengan tepat dan diajar dengan cara yang benar, dapat mencapai hasil maksimal. Secara ringkas proses pembelajaran Genius Learning Strategy dapat digambarkan sebagai Lingkaran Sukses Genius Learning Strategy

Inti dari Genius Learning adalah strategi pembelajaran yang membangun dan mengembangkan lingkungan pembelajaran yang positif dan kondusif yang merupakan tahap pertama dari pendekatan pembelajaran ini. Seorang guru harus bisa menciptakan lingkungan kondusif sebelum pembelajaran dimulai. Penciptaan ini dapat dilakukan mulai dari pengaturan tempat duduk, setting ruangan, ventilasi udara sampai dengan bagaimana siswa dapat leluasa untuk mengamati hal-hal yang berhubungan dengan kegiatan pembelajaran.

Tahap kedua dari GLS adalah guru harus bisa membawa siswa benar-benar terhindar dari beban pikiran dari rumah yang sulit untuk dilupakan sehingga konsentrasi belajarnya tidak bisa terfokus dengan yang dihadapinya. Selain itu dari materi perlu dijelaskan apa yang akan dapat dimanfaatkan oleh murid dari informasi yang akan dipelajari. Guru juga berkewajiban menghubungkan materi terdahulu dengan materi yang akan diajarkan serta aplikasi materi yang dapat dikembangan. Siswa harus dibuat merasa bahawa materi saat ini adalah kelanjutan dari materi yang lalu sehingga alur berfikir siswa menjadi terarah.

Tahap ketiga, guru harus memberikan gambaran besar (big picture) dari keseluruhan materi. Hal ini dapat membantu siswa membayangkan apa yang akan dipelajari memikirkan manfaat bagi dirinya serta penerapan dalam kehidupannya, sehingga pikiran siswa akan lebih kongkrit. Penjelasan mengenai gambaran besar ini dibuat agar pemikiran siswa menjadi terpola sehingga tahapan-tahapan yang akan dijalani dalam pembelajaran dalam rangka menguasai konsep menjadi jelas baginya. Gamabaran besar juga dapat memberikan penyebaran konsep beserta pengembangannya sehingga menjadi motivasi tersendiri bagi siswa.

Tahap selanjutnya dalam GLS mengenai tujuan pembelajaran yang akan dicapai harus dirumuskan secara jelas dan disampaikan kepada siswa. Setelah tujuan disepakati maka tahap berikutnya adalah pemasukan informasi berupa materi pelajaran atau informasi lain disampaikan secara jelas dengan mempertimbangkan gaya belajar yang dimiliki oleh siswa. Seorang guru harus mampu melayani siswanya apapun gaya belajar yang digunakan atau dimiliki oleh siswa. Proses pemasukan informasi harus dikemas sedemikian rupa dapat menarik, terkesan sehingga memori jangka panjang dapat diakses.

Kadang kita terjebak pada suatu keadaan seolah-olah setelah proses pembelajaran selesai siswa terlihat sudah menguasai materi. Tanpa kita sadari sebenarnya pemasukan informasi masih bersifat pasif. Siswa belum merasa menguasai materi (informasi) yang disampaikan guru karena proses penyampaian berlangsung satu arah yaitu dari guru ke siswa. Pada keadaan ini perlu tahap aktivasi untuk meyakinkan kepada siswa bahwa mereka telah benar-benar menguasai materi. Tahap ini memberikan kesempatan bagi siswa untuk mempelajari kembali konsep-konsep yang telah didapatkannya dengan bantuan teman.

Tahap berikutnya adalah demonstrasi, istilah demonstrasi dalam Genius Learning Strategy sedikit berbeda dengan istilah demonstrasi yang sering dilakukan dalam pembelajaran IPA pada umumnya dan Fisika pada khususnya. Demonstrasi disini yaitu tertuju pada proses pengujian. Tahap terakhir dari Genius Learning Strategi adalah pengulangan dan penjangkaran terhadap materi yang baru saja dipelajari sekaligus menarik kesimpulan. ..................... dst.
Agus Maryanto. 2008. Penigkatan Pemahaman Konsep Fisika Siswa Kelas VII-7 SMP Negeri 6 Malang Tahun Pelajaran 2008-2009 Melalui Penerapan Genius Learning Strategy