Advertise

Selasa, 31 Agustus 2010

FUNGSI PERTANYAAN DALAM PEMBELAJARAN


Mengajukan pertanyaan adalah salah satu teknik mengajar yang sering dilakukan oleh guru (Kim dan Kelloy, 1987). Pendapat ini didukung oleh Callahan dan Clarke (1988) yang mengatakan bahwa pertanyaan adalah salah satu yang paling penting dari semua teknik mengajar. Kita menggunakan pertanyaan selama pembelajaran untuk merangsang siswa berpikir, menilai kemajuan siswa, mengecek penjelasan yang telah diberikan guru, memotivasi siswa untuk tetap menaruh perhatian pada pelajaran, mengontrol siswa tetap fokus pada pelajaran, dan banyak hal lagi. Cara siswa menjawab atau jawaban yang diharapkan dari siswa ditentukan oleh tingkat dan jenis pertanyaan yang diajukan oleh guru,, apakah tingkat ingatan,. pemahaman, analisis, atau evaluasi?.

Pertanyaan dalam proses pembelajaran memiliki beberapa fungsi, yaitu: (1) mendorong minat dan motivasi siswa untuk berpartisipasi aktif dalam pembelajaran; (2) mengevaluasi persiapan siswa dan mengecek[A1] pemahaman siswa terhadap suatu tugas; (3) mendiagnosis kekuatan dan kelemahan siswa; (4) mereviu apa yang telah diajarkan; (5) mengarahkan siswa untuk menemukan kemungkinan-kemungkinan baru dalam menggali permasalahan; (6) merangsang siswa mencari bahan untuk data, (7) mengembangkan dan membangun konsep diri siswa secara[A2] individu ( Carin dan Sund, 1971: ; Carin 1997: 97) . Adapun Chemprecha (1979: 11) dalam Siswoyo (1997: 13) menyatakan bahwa tujuan utama bertanya di dalam kelas adalah untuk membantu siswa mengembangkan cara belajar melalui penemuan diri dan bukan menguji sejauhmana siswa telah menghafal pelajaran yang telah diberikan.

Dalam proses pembelajaran, di samping pertanyaan guru yang memegang peranan penting, juga harus diciptakan agar siswa dapat mengajukan pertanyaan. Untuk menciptakan suasana yang mendukung bagi siswa untuk bertanya, maka guru perlu membuat atau menciptakan kerangka pertanyaan. Tahap pertama dalam menciptakan kerangka pertanyaan adalah merangsang minat siswa dengan cara memberi siswa kesempatan untuk berhubungan langsung dengan benda-benda atau alat-alat yang merangsang rasa ingin tahu siswa.

Berdasarkan kontak dengan benda-benda, siswa dapat menanggapi pertanyaan guru dan menjawab sesuai dengan apa yang diharapkan oleh guru. Tanggapan siswa dapat berupa penggunaan kata-kata untuk mendeskripsikan, menggambar atau membangun sesuatu, atau melakukan pengukuran, pertanyaan yang dapat diajukan termasuk ke dalam klasifikasi observasi. Dengan demikian pertanyaan yang diajukan oleh guru hendaknya tidak mengandalkan kemampuan verbal dalam bentuk pertanyaan lisan, namun harus didukung oleh situasi yang kondusif agar siswa termotivasi untuk menjawab maupun mengajukan pertanyaan[A3] ..

Situasi yang kondusif agar terjadi interaksi guru-siswa harus disiapkan guru, misalnya penyiapan alat peraga pembelajaran yang relevan dengan topik pelajaran dan sumber belajar (misalnya buku dan lembar kerja siswa).

[A1]Warna?

[A2]Warna?

[A3]Berikan contoh tentang situasi kondusif tersebut.

1 komentar

Shanti 2 Maret 2014 pukul 17.23

TRIMS

Posting Komentar