BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pembelajaran merupakan bentuk penyelenggaraan
pendidikan yang memadukan secara sistematis dan berkesinambungan suatu
kegiatan. Pembelajaran di taman kanak-kanak bersifat spesifik didasarkan pada
tugas-tugas pertumbuhan dan perkembangan anak dengan mengembangkan aspek-aspek
perkembangan yang meliputi moral dan nilai-nilai agama, sosial, emosional,
kemandirian, berbahasa, kognitif, fisik/motorik dan seni.
Kemandirian anak sebagai salah satu
aspek perkembangan Bidang Pengembangan Pembiasaan Program Pembelajaran Taman
Kanak-kanak Kurikulum 2004 mempunyai peran penting, karena aspek kemandirian
dimaksudkan untuk membina anak agar dapat menolong dirinya sendiri dalam rangka
kecakapan hidup (life skill), serta memperoleh keterampilan dasar yang berguna
untuk kelangsungan hidup anak. Melalui pemberian rangsangan, stimulasi dan
bimbingan, diharapkan akan meningkatakan perkembangan perilaku dan sikap
melalui pembiasaan yang baik, sehingga akan menjadi dasar utama dalam
pembentukan pribadi anak sesuai dengan nilai-nilai yang ada dimasyarakat.
Pembelajaran kemandirian anak yang diarahkan untuk
mengembangkan kecakapan hidup melalui kegiatan-kegiatan konkrit yang dekat dengan kehidupan anak
sehari-hari mempunyai peranan penting. Namun keberhasilan kegiatan belajar
mengajar yang mengembangkan aspek kemandirian anak sering meresahkan guru
Kelompok A-1 TK . Berdasarkan pengamatan mulai awal masuk
sekolah sampai pertengahan semester I Tahun Pelajaran 2006/2007 menunjukkan bahwa
kemandirian murid Kelompok A-1 masih kurang. Kondisi ini diindikasikan dengan
anak tidak mau menerima tugas dari guru, dalam mengerjakan tugas tidak tuntas,
anak kurang percaya diri mampu mengerjakan tugas sendiri dan selalu meminta
bantuan guru, serta kurang antusias dalam kegiatan belajar mengajar. Penulis
perlu mengatasi masalah tersebut dengan melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas
(PTK).
1.2 Identifikasi Masalah
Kegiatan pembelajaran diarahkan untuk memberdayakan
semua potensi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang diharapkan.
Kegiatan pembelajaran mengembangkan kemampuan untuk mengetahui, memahami,
melakukan sesuatu, hidup dalam kebersamaan dan mengaktualisasikan diri. Dengan
demikian, kegiatan pembelajaran perlu : (1) berpusat pada peserta didik; (2)
mengembangkan kreatifitas peserta didik; (3) menciptakan kondisi yang
menyenangkan dan menantang; (4) bermuatan nilai, etika, estetika, logika dan
kinestetika; (5) menyediakan pengalaman belajar yang beragam. (Puskur 2004 dalam Majid, 2005)
Supaya proses belajar itu menyenangkan, guru harus
menyediakan kesempatan kepada anak didik untuk melakukan apa yang
dipelajarinya, sehingga anak didik memperoleh pengalaman nyata. Model
pembelajaran dengan jenis kegiatan bervariasi serta pendekatan belajar sambil
bermain, bermain seraya belajar dapat menumbuhkan motivasi, percaya diri dan
tanggung jawab anak didik untuk melakukan tugas yang diberikan guru secara
mandiri.
Agar kemandirian anak dalam pembelajaran dapat
meningkat, maka diusulkan penerapan integrasi outdoor learning dan indoor
learning pada Kelompok A-1 TK .
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang dan identifikasi
masalah dalam penelitian ini, dikemukakan permasalahan sebagai berikut :
Bagaimanakah
integrasi outdoor learning dan indoor learning dapat meningkatkan kemandirian
anak pada Kelompok A-1 TK .
1.4 Tujuan
Tujuan penelitaian tindakan kelas ini, sebagai berikut
:
Untuk mengetahui bagaimana integrasi outdoor learning
dan indoor learning dapat meningkatkan kemandirian anak pada Kelompok A-1 TK .
1.5 Hipotesis Tindakan
Hipotesis dalam penelitaian tindakan kelas ini sebagai
berikut : Integrasi outdoor learning dan indoor learning dapat meningkatkan
kemandirian anak pada Kelompok A-1 TK .
1.6 Manfaat Penelitian
a.
Manfaat bagi anak didik :
·
Memberikan pengalaman belajar yang atraktif,
berkesan dan bermakna.
·
Memberikan pengalaman belajar yang nyata dengan
kegiatan outdoor learning dan indoor learning.
·
Meningkatkan kemandirian anak.
b.
Manfaat bagi guru :
·
Meningkatkan kreatifitas guru dalam menemukan
model pembelajaran yang dapat meningkatkan kemandirian anak.
·
Meningkatkan peranan guru dalam mendampingi anak
didik melakukan kegiatan pembelajaran, sebagai usaha mengatasi masalah
kemandirian anak.
c.
Manfaat bagi sekolah :
·
Memberikan masukan bagi peningkatan mutu
pembelajaran yang kreatif dan inovatif di taman kanak-kanak.
·
Memberikan inspirasi untuk menggali dan
mewujudkan model-model pembelajaran yang inovatif dengan mengoptimalkan potensi
lingkungan sekitar taman kanak-kanak.
·
Sebagai sarana pengembangan dan peningkatan
profesionalisme guru.
1.7 Definisi Istilah
Perlu adanya definisi istilah dalam penelitian ini,
untuk menghindari kesalahan arti dan pemahaman bahasa :
- Integrasi outdoor learning dan indoor learning : model pembelajaran yang memadukan pembelajaran diluar kelas (outdoor learning) dan pembelajaran didalam kelas (indoor learning) secara sistematis dan berkelanjutan dengan mengoptimalkan pemanfaatan sumber belajar berupa lingkungan sekitar taman kanak-kanak dan segala benda-benda yang mengandung informasi sebagai wahana anak didik untuk melakukan proses perubahan tingkah laku (kemandirian anak) melalui pengalaman belajar yang nyata dan menantang.
2 komentar
cb
M.IRGY P 7i
Posting Komentar