BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pembelajaran
merupakan suatu proses yang dinamis untuk mencapai tujuan yang telah
dirumuskan. Kriteria untuk menetapkan apakah pembelajaran itu berhasil atau
tidak secara umum dapat dilihat dari dua segi, yakni kriteria ditinjau dari
sudut proses pembelajaran itu sendiri dan kriteria yang ditinjau dari sudut
hasil atau produk belajar yang dicapai siswa (Sudjana, 2000).
Hasil
pengamatan pada proses pembelajaran di Kelas VIII A SMP Negeri 2 XXXX YYYY
menunjukkan bahwa interaksi pembelajaran dalam kelas masih berlangsung satu
arah. Pembelajaran masih berpusat pada guru, siswa menerima begitu saja
informasi yang diberikan oleh guru. Respon siswa terhadap pembelajaran
cenderung rendah. Selama proses pembelajaran, partisipasi siswa hanya mencatat
dan mendengarkan penjelasan guru. Sedikit sekali siswa yang mengajukan
pertanyaan maupun yang menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru, bahkan
tidak jarang siswa bermain-main sendiri saat proses pembelajaran berlangsung.
Berdasarkan
hasil wawancara dengan guru biologi / IPA di SMP Negeri 2 XXXX YYYY diperoleh
data bahwa nilai untuk KD 2.1 Memahami
sistem dalam kehidupan tumbuhan relatif rendah. Hal ini dapat dilihat dari
nilai ulangan harian pada SK tersebut
pada Kompetensi Dasar 2.1 nilai
rata-rata siswa Kelas VIII A pada materi Memahami sistem dalam kehidupan
tumbuhan yaitu 54,17 dengan ketuntasan klasikal 50%.
Hasil
belajar ini menunjukkan bahwa pemahaman siswa masih perlu ditingkatkan. Dari
hasil wawancara lebih lanjut disimpulkan bahwa perolehan nilai tersebut
disebabkan karena guru belum menemukan metode dan pendekatan yang tepat. Selama
ini guru lebih sering menggunakan ceramah sebagai metode mengajar, media yang
digunakan oleh guru kurang bervariasi, guru kurang memberikan contoh yang nyata
kepada siswa, bahkan lebih sering menggambar di papan tulis untuk
memvisualisasikan materi yang diajarkan. Guru hanya memberikan informasi dan
mengharapkan siswa untuk menghafal dan mengingatnya.
Berkaitan
dengan itu dalam pembelajaran perlu pendekatan yang tidak mengharuskan siswa
untuk menghafal fakta-fakta tetapi sebuah strategi pendekatan yang mendorong
siswa untuk belajar menemukan konsep. Menurut Hamalik (2003), pembelajaran yang
efektif adalah pembelajaran yang menyediakan kesempatan belajar sendiri atau
melakukan aktivitas sendiri. Siswa belajar sambil bekerja. Dengan bekerja
mereka memperoleh pengetahuan, pemahaman dan aspek-aspek tingkah laku lainnya.
Pendekatan kontekstual dapat dijadikan salah satu alternatif untuk meningkatkan
aktivitas belajar dan pemahaman siswa sehingga pembelajaran yang berlangsung menjadi
lebih bermakna.
Pembelajaran
dengan pendekatan kontekstual mengarah pada strategi pembelajaran yang relevan
dengan kehidupan sehari-hari. Pendekatan kontekstual mengikutsertakan siswa
dalam aktivitas-aktivitas penting yang membantu mereka menghubungkan materi
yang diajarkan dengan situasi dunia nyata. Dengan membuat hubungan siswa
menjadi lebih mengerti dalam pekerjaannya.
Tugas guru adalah sebagai fasilitator (Johnson, 2000). Dalam kelas kontekstual
guru bisa menggunakan berbagai macam metode mengajar misalnya diskusi, tanya
jawab, ceramah dan yang tidak kalah penting yakni metode inkuiri atau penemuan.
Dalam penelitian ini metode penemuan yang digunakan
adalah bentuk penemuan terbimbing. Hal ini dilakukan mengingat anak usia SMP
masih memerlukan bimbingan dari guru untuk mengetahui bagaimana cara belajar
yang efektif dan untuk dapat menemukan sendiri konsep-konsep IPA. Pembelajaran
dengan menggunakan banyak metode akan menunjang pencapaian tujuan pembelajaran
yang lebih bermakna (Rustaman dkk, 2003).
Memahami sistem dalam kehidupan tumbuhan merupakan salah
satu materi pokok dalam dalam pelajaran IPA / Biologi kelas VIII. Standar
Kompetensi yang ditetapkan adalah Memahami sistem dalam kehidupan tumbuhan.
Kompetensi Dasar yang harus dicapai adalah mencari hubungan antara bagian tubuh
makhluk hidup dengan fungsinya. Memahami sistem dalam kehidupan tumbuhan
merupakan salah satu materi yang menarik karena tumbuhan itu sendiri merupakan
obyek yang nyata. Pembelajaran materi Memahami sistem dalam kehidupan tumbuhan
dapat dilakukan dengan berbagai macam kegiatan sederhana yang dapat dilakukan
siswa. Siswa dapat menyelidiki dan menemukan konsep mengenai Memahami sistem
dalam kehidupan tumbuhan yang terdiri dari akar, batang, daun, bunga dan buah
serta mengidentifikasi fungsinya melalui pengamatan langsung. Berkaitan dengan
ini maka pendekatan kontekstual diduga
dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar memahami sistem dalam kehidupan
tumbuhan.
B. Identifikasi dan Perumusan Masalah
Masalah-masalah
yang terdapat dalam proses pembelajaran yang berlangsung di Kelas VIII A SMP
Negeri 2 XXXX YYYY adalah:
1.
Pembelajaran
yang terjadi bersifat hafalan. Guru hanya memberikan informasi yang berasal
dari buku kepada siswa, dan siswa menerima begitu saja informasi yang diberikan
oleh guru.
2.
Pembelajaran
masih berlangsung satu arah dalam hal ini masih didominasi oleh guru.
3.
Metode
dan pendekatan yang digunakan oleh guru kurang mendorong siswa untuk belajar yang kondusif.
4.
Kurang
bervariasinya media yang digunakan guru. Guru kurang memberikan contoh yang
nyata kepada siswa.
5.
Hasil
belajar siswa khususnya pada materi Memahami sistem dalam kehidupan tumbuhan relatif
selalu rendah.
6.
Nilai rata-rata ulangan harian materi Memahami sistem
dalam kehidupan tumbuhan sebesar 54,17.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana pendekatan konstektual dapat
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada materi Memahami sistem
dalam kehidupan tumbuhan di kelas VIII A SMP Negeri 2 XXXX YYYY tahun pelajaran
2010-2011 ?
C. Cara Pemecahan Masalah
Berdasarkan
permasalahan di atas, maka upaya untuk mengatasi masalah tersebut adalah
diterapkannya pendekatan kontekstual pada pembelajaran untuk meningkatkan aktivitas dan
hasil belajar siswa pada materi Memahami sistem dalam kehidupan tumbuhan di Kelas
VIII A SMP Negeri 2 XXXX YYYY tahun pelajaran 2010-2011.
Pendekatan
kontekstual merupakan pendekatan belajar yang membantu guru mengaitkan antara
materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa. Pendekatan
kontekstual mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimiliki
dengan penerapan dalam kehidupan sehari-hari mereka sebagai anggota keluarga
maupun masyarakat.
Dalam
pendekatan ini proses pembelajaran berlangsung alamiah dalam bentuk kegiatan
siswa bekerja dan mengalami sendiri, bukan transfer pengetahuan dari guru ke
siswa. Siswa belajar dari teman melalui kerja kelompok, diskusi, saling
mengoreksi. Penerapan pendekatan kontekstual diharapkan minat belajar siswa
dalam mempelajari materi Memahami sistem dalam kehidupan tumbuhan akan
meningkat dan lebih bermakna yang pada akhirnya dapat meningkatkan pemahaman
siswa dalam mempelajari konsep-konsep tersebut.
Pada
pembelajaran dengan pendekatan kontekstual guru bisa menggunakan berbagai macam
metode mengajar. Metode ceramah tetap ada, tetapi hanya sebatas pemberian informasi yang
sangat diperlukan siswa. Guru bisa menggunakan metode tanya jawab, diskusi, dan
yang paling utama adalah metode penemuan. Dalam proses belajar yang menggunakan
metode penemuan, siswa aktif melakukan eksplorasi, observasi, dan investigasi
di bawah bimbingan guru. Kegiatan ini berdampak positif bagi perkembangan intelektual
siswa (Darmodjo dan Kaligis, 1992/1993).
Para
ahli psikologi umumnya sependapat bahwa anak-anak mudah memahami konsep yang
rumit dan abstrak jika disertai contoh-contoh yang kongkret, contoh-contoh yang wajar sesuai
dengan situasi dan kondisi yang dihadapi, dengan mempraktikkan sendiri upaya
penemuan konsep melalui perlakuan terhadap kenyataan fisik melalui penanganan
benda-benda yang benar-benar nyata (Semiawan dkk, 1985).
D. Penegasan Istilah
Dalam
penelitian ini beberapa istilah perlu ditegaskan agar tidak terjadi salah
penafsiran. Adapun istilah yang perlu ditegaskan adalah:
1.
Aktivitas
belajar
Aktivitas belajar adalah keaktifan
(kegiatan) yang dilakukan siswa dalam proses pembelajaran untuk mencapai hasil
belajar. Dalam penelitian ini, aktivitas belajar yang dimaksud yaitu aktivitas
siswa dalam proses pembelajaran meliputi kesiapan mengikuti pelajaran, respon
saat guru menerangkan, kesungguhan dalam pengamatan, keaktifan kerja kelompok, menulis
dan mempresentasikan hasil pengamatan, bertanya, menjawab pertanyaan serta
mengungkapkan pendapat .
2.
Hasil
belajar
Hasil belajar merupakan perubahan
perilaku yang diperoleh pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar (Anni,
2004). Dalam penelitian ini hasil belajar menekankan pada penguasaan konsep Memahami
sistem dalam kehidupan tumbuhan oleh siswa setelah melaksanakan aktivitas
belajar yakni dalam bentuk nilai tes tertulis.
3.
Pendekatan
kontekstual Pendekatan kontekstual merupakan konsep belajar yang membantu guru menghubungkan antara materi yang diajarkan
dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa untuk mampu membuat
hubungan antara pengetahuan yang
dimilikinya dengan penerapan dalam kehidupan sehari-hari (Saptono, 2003). Dalam
penelitian ini pembelajaran dengan pendekatan kontekstual dilakukan dengan
berbagai macam metode yaitu diskusi, tanya jawab, dan penemuan. Metode penemuan
yang digunakan adalah dalam bentuk penemuan terbimbing.
E. Tujuan Penelitian
Tujuan
penelitian ini adalah untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas
VIII A SMP Negeri 2 XXXX YYYY tahun pelajaran 2010-2011 pada materi Memahami
sistem dalam kehidupan tumbuhan melalui pendekatan kontekstual.
F. Manfaat Penelitian
- Bagi guru
a.
Mendapatkan
suatu strategi pembelajaran biologi yaitu pendekatan kontekstual sebagai suatu
alternatif menarik dalam upaya mengaktifkan siswa belajar.
b.
Guru
termotivasi untuk senantiasa meningkatkan keterampilan memilih strategi
pembelajaran yang bervariasi sehingga dapat meningkatkan kualitas proses
pembelajaran.
- Bagi sekolah
Memberikan sumbangan bagi sekolah
dalam rangka perbaikan proses pembelajaran sehingga dapat meningkatkan potensi
belajar siswa.
G. Sistematika PTK
Untuk
memudahkan pemahaman dalam mengikuti uraian penelitian ini, hasil penelitian
yang dilakukan disusun dalam suatu bentuk yang terdiri dari bagian awal, bagian
inti dan bagian akhir.
Bagian
awal berisikan halaman judul penelitian, pengesahan, abstrak, kata pengantar,
daftar isi, daftar tabel, daftar gambar dan daftar lampiran.
Bagian inti Penelitian Tindakan Kelas terdiri dari lima
bab. Bab I tentang
pendahuluan yang berisi latar belakang, permasalahan, cara pemecahan masalah,
penegasan istilah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika Penelitian
Tindakan Kelas. Bab II tentang tinjauan pustaka dan hipotesis tindakan, yang
berisikan teori-teori yang dijadikan landasan di dalam penelitian dan
merumuskan hipotesis. Bab III tentang metode penelitian, yang berisikan hal-hal
yang berhubungan dengan metode yang digunakan dalam penelitian meliputi setting
dan karakteristik subjek penelitian, faktor yang diteliti, desain penelitian,
prosedur penelitian, data dan cara pengambilan data, dan indikator
keberhasilan. Bab IV tentang hasil penelitian dan pembahasan, menguraikan hasil
penelitian yang diperoleh dan pembahasan hasil penelitian. Bab V simpulan dan
saran, berisi simpulan hasil penelitian secara garis besar dan saran yang
didasarkan pada hasil penelitian ... dst p4kbambang@yahoo.com.
0 komentar
Posting Komentar