A. Pengantar
Bank soal adalah istilah untuk sebuah tempat penyimpanan butir soal tes (test item) yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya dimana di dalamnya terdapat informasi yang dimiliki oleh butir-butir soal tes tersebut seperti penulis, tanggal dibuat, jawaban, format, dll. Butir-butir soal tersebut dapat diambil dari sebuah bank soal untuk digunakan dalam menyusun sebuah perangkat tes dengan karakteristik tertentu.
Pengembangan bank soal menuntut perencanaan, pelaksanaan, dan perawatan yang baik. Soal yang dihimpun di bank soal haruslah yang sudah teruji di lapangan sehingga jelas kualitasnya dalam berbagai aspek. Bank soal juga perlu menyediakan soal yang sesuai dengan kebutuhan terkait mata pelajaran, kurikulum (SK/KD), tingkat kesukaran dsb. Misalnya bank soal perlu menyediakan butir-butir soal dengan berbagai tingkat kesukaran. Sebagai contoh kita dapat mengindentifikasi butir soal mana yang dianggap sulit oleh siswa kelas empat atau kita juga dapat mengidentifikasi keahlian membaca mana yang dapat dikuasai oleh siswa pada kelas yang sesuai.
Keberadaan bank soal di KKG/MGMP dapat membantu pengelolaan ujian yang dilaksanakan sekolah atau rayon/wilayah. Bank soal juga dapat dipergunakan dalam membantu mengorgasnisasikan program untuk siswa berbakat atau remedial.
B. Mengapa Perlu Bank Soal?
Untuk menyusun sebuah tes dibutuhkan tenaga dan waktu yang tidak sedikit. Penulis soal tidak hanya perlu untuk menulis butir-butir tes dengan baik tetapi juga harus memikirkan bagaimana agar masing-masing butir soal tersebut tidak terlalu mudah atau terlampau sulit.
Berikut adalah manfaat dari Bank Soal:
1. pengguna dalam jumlah yang besar dapat menggunakan butir-butir soal dalam bank soal tanpa harus membuatnya sendiri.
2. memungkinkan tersedianya soal-soal dengan keragaman yang tinggi dalam berbagai aspek.
3. pengguna yang beragam memungkinkan terjadinya reviu yang intensif, memperbarui dan menerima butir-butir soal baru.
4. pencarian butir-butir soal yang mudah dengan menggunakan berbagai dasar pencarian sesuai keperluan, misalnya berdasarkan mata pelajaran, topik (SK/KD), tingkat kesukaran.
A. Bagaimana Mengelola Bank Soal
Langkah yang paling penting dalam mengembangkan sebuah bank soal adalah perencanaan. Hal ini meliputi persiapan SDM, identifikasi apa yang harus dimiliki untuk memulai sebuah bank soal, dan apa yang kita harapkan dari penggunaan bank soal. Semua orang yang terlibat dalam proses ini dengan cermat harus memahami tujuan, ruang lingkup, dan manfaat untuk menciptakan sebuah bank soal. Beberapa pelatihan formal biasanya diperlukan untuk memulai proses ini. Dalam konteks program BERMUTU, pelatihan bisa dilakukan saat in-service atau menjadi bagian dari kegiatan regular di KKG/MGMP.
Sebuah sistem bank soal yang baik haruslah memiliki narasumber ‘senior’ yang dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan teknis yang pasti akan timbul. Jika sudah lebih maju dan menggunakan Bank Soal berbasis informasi teknologi (IT), diperlukan juga seseorang dengan kemampuan IT yang mampu membangun dan mempertahankan sistem basis data. Selain itu juga dibutuhkan SDM yang mampu bersikap secara kritis atas berbagai kualitas dari bank soal tersebut. Untuk keperluan ini pengelola KKG/MGMP bisa mengorganisasikan SDM yang tersedia seperti guru pemandu, Kepala Sekolah, Pengawas atau pihak lain yang memiliki kompetensi sesuai yang diperlukan.
Begitu sebuah bank soal selesai dibentuk, terdapat dua kegiatan yang harus dilakukan dalam menjalankan bank soal tersebut yaitu membuat sebuah deposit (dari soal-soal) dan mengambil soal-soal tersebut untuk membangun sebuah tes. Deposit dapat dibentuk dari kumpulan soal-soal yang sudah ada (deposit besar), atau dapat pula dibangun secara bertahap dimana soal-soal baru ditulis dan divalidasi (deposit kecil). Metode apapun yang digunakan, soal-soal yang berpotensi bisa digunakan harus dievaluasi terkait kualitas, kekesuaian dengan kurikulum, serta potensi bias. Yang perlu diingat adalah bahwa kegunaan dari bank soal akan langsung berhubungan dengan kualitas butir soal dalam bank soal.
Untuk kepentingan di muka, tugas-tugas terstruktur dalam BBM ini dapat dijadikan satu sumber untuk membangun deposit tersebut. Cara lainnya adalah dengan menghimpun butir-butir soal (dengan data hasil penggunaan kepada siswa) yang dimiliki sekolah/ KKG/MGMP. Data ini selanjutnya dianalisis dan direvisi untuk mengetahui butir-butir soal mana yang berpotensi digunakan. Butir-butir soal dengan kualitas yang jelaslah yang kemudian dapat dihimpun di bank soal.
Memelihara Bank Soal
Pengembangan bank soal menuntut banyak usaha. Perawatan harus diperhatikan untuk memastikan bahwa hanya butir-butir soal yang berkualitas yang dapat disimpan pada bank soal. Butir-butir soal harus dengan hati-hati ditulis, diuji lapangan, dan data statistik yang sesuai dikumpulkan dan disimpan untuk setiap butir soal. Informasi dari setiap butir soal harus diperbarui secara berkala dengan bertambahnya informasi yang didapat dari setiap butir soal.
Beberapa tantangan yang perlu ditangani dalam mengelola bank soal adalah sebagai berikut.
1. Memperbarui butir-butir dalam jumlah besar karena hanya butir soal yang sudah jelas kualitasnya dalam berbagai aspeklah yang dapat dihimpun ke dalam bank soal.
2. Menjaga kualitas butir soal dalam berbagai aspek. Hal ini memerlukan uji lapangan dan analisis.
3. Menjaga penggunaan butir-butir soal agar digunakan hanya oleh yang berhak.
0 komentar
Posting Komentar