Mind Mapping berasal dari Bahasa
Inggris, yaitu dari kata mind dan mapping yang masing- masing adalah mind berarti
otak, dan mapping berarti memetakan. Dengan arti luas, Mind Mapping
berarti memetakan segenap kemampuan ke dalam otak dan atau dari otak untuk
menegembangkan informasi (Tony Buzan, 2003).
Berdasarkan pengertian di atas peneliti dapat menarik
pengertian bahwa Mind Mapping adalah suatu teknik yang membiasakan siswa
berpikir cepat untuk mengembangkan pengetahuannya. Konsep-konsep yang baru
ditemukan secepatnya ditabung ke dalam otak dengan benar dan akan digunakan
atau digeneralisasikan dengan konsep lain dengan cepat pula saat dibutuhkan.
Kecepatan mengakses dan memproses konsep tersebut menumbuhkan kemampuan
berpikir cepat dan kritis pada siswa.
Membuat Mind Mapping berbentuk saraf otak atau kepala
berambut dapat membantu siswa dalam mengembangkan konsep. Suatu konsep yang
ditentukan guru dikembangkan siswa dengan cara menggeneralisasikannya dengan
konsep-konsep lain yang telah tersimpan di otak dan konsep yang baru ditemukan.
Konsep-konsep yang akan ditulis dihubungkan dengan konsep inti yang berkaitan,
menjalar ke segala arah tidak terbatas sedemikian rupa seperti saraf otak atau
rambut di kepala. Semakin banyak rambut yang tumbuh, semakin banyak pula konsep
yang diperoleh siswa. Hal ini dapat dilakukan siswa dengan mudah dan
menyenangkan.
Kegiatan siswa membuat Mind Mapping tersebut menurut kognitif
Bloom termasuk tingkat pemahaman dan penerapan aplikatif. Tingkat pemahaman
yang dilakukan siswa adalah menggeneralisasi dan menguraikan konsep yang
dimiliki. Tingkat analisis yang dilakukan adalah mengurai dan mengkorelasikan
suatu konsep yang dimiliki dan baru ditemukan.
Keyakinan seseorang mengenai kemampuan dirinya sangat
berpengaruh pada kemampuan itu sendiri (Albert Bandura, 1988). Penulis
berasumsi bahwa siswa yang telah termotivasi, diberdayakan kemampuannya dalam
pembelajaran sedemikian rupa termasuk melalui Mind Mapping maka konsep yang
dimiliki akan lebih berkembang membentuk pengalaman baru. Pemetaan pikiran
membuatmu tetap fokus kepada ide utama dan semua ide tambahan lainnya serta
memantumu untuk menggunakan kedua belah otak sehingga kamu malahan ingin terus
menerus belajar (Tony Buzan, 2003).
Menurut Tony Buzan dalam buku Mind Map Untuk Meningkatkan
Kreativitas memberikan beberapa pengertian tentangnya, antara lain:
1) Mind Mapping merupakan alat paling
hebat yang membantu otak berpikir secara teratur, cepat dan sederhana.
2) Mind Mapping merupakan cara paling
mudah untuk memasukkan informasi ke dalam otak dan untuk mengambil informasi
dari otak.
3) Mind Mapping adalah sistem akses
dan pengambilan kembali data yang sungguh hebat bagi perpustakaan raksasa yang
ada di otak siswa yang menakjubkan.
4) Mind Mapping membantu siswa
belajar, mengatur, dan menyimpan sebanyak mungkin informasi yang siswa
inginkan, serta menggolongkan informasi tersebut secara wajar sehingga
memungkinkan siswa mendapat akses seketika (daya ingat yang sempurna) atas
segala hal yang diinginkan.
5) Cara ini (Mind Mapping) merupakan
cara yang kreatif dan efektif dalam membuat catatan di dalam otak. Nantinya
otak diharapkan lebih siap untuk mengembangkan informasi baru menjadi pengalaman
baru siswa dalam pembelajaran.
Struktur alamiah Mind Mapping bentuk syaraf otak berupa
radial yang memancar keluar dari gambar sentral sebagai gagasan terpenting.
Penggunaan garis,lambang,kata-kata, serta gambar berdasarkan seperangkat aturan
yang sederhana, mendasar, alami, dan akrab bagi otak siswa. Dengan menggunakan
Mind Mapping,daftar informasi yang panjang dan menjemukan dapat diubah
bentuknya menjadi diagram berwarna-warni, mudah diingat dan sangat beraturan
serta sejalan dengan cara kerja alami otak.
Kegiatan menceritakan kembali dalam membuat laporan akhir
pembelajaran yang dilakukan siswa secara isi diharapkan dapat berkembang.
Konsep-konsep yang sudah ditanam di otak dengan cara yang mudah dan cepat siswa
dapat mengembangkannya dengan cara mengkaitkan dengan konsep-konsep yang lain.
Kebebasan bentuk, warna-warni, hiasan yang menyertai, dapat menumbuhkan
keberanian siswa dalam mengembangkan kreativitasnya di samping bentuk
pembelajaran yang menyenangkan.
c. Keunggulan Mind Mapping dalam
pembelajaran
Mind Mapping dapat membantu siswa dalam banyak hal. Karena
Mind Mapping mudah dibuat dan sederhana sesuai dengan imajinasi dan asosiasi
otak siswa. Mind Mapping dapat membantu siswa dalam beberapa hal yaitu:
1) Menjadi lebih kreatif
2) Mengingat dengan lebih baik
3) Belajar lebih cepat dan efesien
4) Lebih berkonsentrasi
5) Belajar dengan lebih mudah
6) Menghemat waktu
7) Melihat ”gambaran keseluruhan”
8) Mengatur dan menjernihkan pikiran
9) Memecahkan masalah
d. Bahan dan alat untuk membuat Mind
Mapping
1) Kertas kosong polos atau tidak bergaris
1) Pena atau pulpen
2) Pensil berwarna
3) Otak (imajinasi dan asosiasi)
e. Tujuh langkah cara membuat Mind
Mapping
1) Mulai dari bagian tengah permukaan
secarik kertas kosong yang memanjang.
Memulai dari tengah-tengah permukaan kertas akan memberikan
keleluasaan bagi cara kerja otak untuk memencar ke luar, ke segala arah, dan
mengekspresikan diri lebih bebas dan alami.
2) Gunakan sebuah gambar untuk
gagasan sentral siswa.
Suatu gambar menyimpan seribu kata dan membantu siswa
menggunakan imajinasi. Gambar yang letaknya di tengah-tengah akan tampak lebih
menarik, membuat siswa tetap terfokus, membantu memusatkan pikiran siswa, dan
membuat otak semakin aktif dan sibuk.
3) Gunakan warna pada seluruh Mind
Mapping.
Warna menarik bagi otak, tampak lebih cerah dan hidup,
meningkatkan kekuatan cara berfikir kreatif, dan menyenangkan.
4) Hubungkan cabang-cabang utama ke
gambar sentral, cabang-cabang kedua ke cabang-cabang utama, dan seterusnya.
Otak bekerja dengan menggunakan asosiasi, jika siswa
menghubungkan cabang-cabang, siswa akan jauh lebih mudah dalam memahami dan
mengingat konsep.
5) Buatlah cabang-cabang Mind Mapping
berbentuk garis melengkung bukan garis lurus.
Garis lurus akan membosankan otak. Cabang-cabang yang
melengkung dan hidup seperti cabang-cabang sebuah pohon jauh lebih menarik dan
indah bagi mata.
6) Gunakan satu kata kunci per baris.
Kata kunci tunggal atau gambar tunggal akan menjadikan Mind
Mapping lebih kuat dan fleksibel. Setiap kata atau gambar tunggal seperti
pengganda yang melahirkan sendiri rangkaian asosiasi dan hubungan yang khusus.
Setiap kata lebih bebas dan mudah tercetus atau terpicu gagasan- gagasan dan
pikiran-pikiran baru.
7) Usahakan gunakan gambar di seluruh
Mind Mapping.
Setiap gambar sentral mengandung seribu kata, apabila tersaji
beberapa gambar maka terkandung beribu-ribu kata.
Membuat Mind Mapping dilakukan dua kali dalam satu kali
pertemuan pembelajaran yaitu a) saat proses kegiatan belajar mengajar
berlangsung, siswa membuat Mind Mapping berbentuk saraf otak, b) saat akan
berakhir proses kegiatan belajar mengajar, siswa membuat Mind Mapping berbentuk
narasi sebagai laporan akhir pembelajaran. Melalui pembuatan Mind Mapping siswa
dapat dengan mudah menggeneralisasikan konsep yang dimiliki atau disimpan di
otak dan yang baru ditemukan melalui kegiatan belajar. Kegiatan ini siswa dapat
mengembangkan konsep baru menjadi pengalaman baru sebagai hasil pembelajaran
yang bermakna.
Mind Mapping akan lebih berhasil jika didukung dengan
kooperative learning yang tepat sehingga keunggulan pembelajaran yang penulis
sajikan sebagai berikut:
1) Pembelajaran lebih aktif, kreatif,
efektif dan menyenangkan (Pakem)
2) Kegiatan lebih berpusat pada siswa
(student centre) dan guru sebagai fasilitator dan mediator.
0 komentar
Posting Komentar